Blog Jobhun
  • Artikel
  • Berita
  • Cerita Karier
  • Info Acara
  • Infografik
  • Jobhun Internship
  • Jobhun Speak
  • Jobhun Student Ambassador
  • Jobhun Talks
  • Karierpedia
  • Tak Berkategori
Blog Jobhun
Blog Jobhun
  • Program
    • Jobhun Student Ambassador
    • Jobhun Internship
    • Jobhun Visit
    • Jobhun Speak
    • Jobhun Talks
    • Virtual Job Fair
  • Cerita
    • Cerita Karier
    • Cerita Pengguna
  • Artikel
  • Berita
  • Info Acara
  • Layanan
  • Artikel

Terapkan 7 Prinsip Ini untuk UX Writing Terbaik!

  • 11 Agustus 2022
  • Adinda Mauradiva
  • No comments
  • 3 minute read
Total
0
Shares
0
0

Nggak seperti copywriter yang bertujuan meningkatkan penjualan melalui copywriting, tugas UX Writer adalah membuat microcopy yang memudahkan user untuk berinteraksi dengan interface suatu aplikasi.

Microcopy adalah copy berbentuk kalimat singkat seperti “Coffee, anyone?” atau “404 Not Found”. Tanpa microcopy, user akan kebingungan dalam mengambil langkah-langkah tertentu di website, aplikasi, dan produk.

Menurut Vilmate.com, macam-macam bentuk microcopy adalah:

  • Button labels
  • Formulir
  • Menu navigasi
  • Pesan eror
  • Catatan keamanan
  • Pesan call-to-action
  • Disclaimer
  • Info copy
  • On-screen help text
  • Notifikasi

Lalu, bagaimana prinsip UX writing dalam membuat microcopy yang bagus?

Inilah 7 prinsip UX writing yang wajib untuk diterapkan menurut AVO Agency:

1. Usable

Buatlah microcopy yang mudah digunakan, alias nggak menyusahkan user tentang cara kerja, navigasi, dan langkah-langkah yang harus ditempuh di website atau aplikasi.

Contoh: Instagram

Instagram memastikan apakah user benar-benar ingin menghapus fotonya atau sekadar salah memencet tombol melalui microcopy ini:

Hanya dengan memencet tombol “cancel”, user akan terhindar dari rasa frustrasi dalam menghapus foto secara nggak sengaja.

Tips!

  • Pahami kebutuhan user dengan melakukan user interview, user test & usability, dan survei
  • Pahami cara kerja interface dengan berkolaborasi bersama developers dan UI/UX Designer

2. Helpful

Sediakan informasi yang sebenarnya user butuhkan tanpa ia sadari, karena microcopy yang seperti itulah yang membantu user.

Contoh: Gojek

Gojek nggak hanya menulis “Cari restoran…”, tetapi juga menawarkan kopi sebagai pilihan alternatif seandainya user bingung ingin memesan makanan atau minuman apa.

3. Accessible

Microcopy harus dapat diakses oleh semua orang, tetapi terutama orang-orang yang memiliki disabilitas. Banyak dari mereka yang menggunakan teknologi bantuan seperti text-to-speech, voice recognition, spell checkers, dan lain-lain.

Cara-cara untuk menulis accessible microcopy:

  • Memasukkan alternate text untuk gambar dan ikon
  • Memasukkan caption dan transkrip untuk audio
  • Memberi struktur header dan sub header yang scannable
  • Tuliskan link dan button text dengan jelas

4. Clear

Lebih dari copy “witty” milik copywriter, microcopy UX writing harus ditulis sejelas mungkin.

Dalam membuat microcopy yang jelas, tanyakan: Apakah ini cukup jelas…

  • untuk dibaca user pertama kali?
  • untuk dibaca user dari segala usia?
  • kalau dibaca sekali saja secara cepat?
  • kalau dibaca saat sibuk atau teralihkan?

5. Appropriate

Makna kata, tone of voice, dan ukuran dari microcopy harus ditulis sesuai konteks agar terlihat pantas. Brand voice sangat berperan di prinsip yang satu ini.

Contoh: Tumblr

Sebagai situs microblogging kreatif, microcopy untuk “halaman tidak ditemukan” ini sangat sesuai dengan karakteristik user. Lain halnya kalau digunakan di situs pemerintahan.

Tips!

  • Pahami lingkungan dan skenario yang biasanya dialami oleh user
  • Lakukan smart copy testing seperti user usability test dan riset lapangan

6. Seamless

Seamless artinya microcopy yang terintegrasi dengan desain. Kata-kata dan visual harus bisa melengkapi satu sama lain agar nggak membingungkan user.

Cara-cara untuk mengintegrasi microcopy dan desain:

  • Bekerja sama dengan desainer sejak awal proses UX Writing
  • Hindari penggunaan “lorem ipsum” sebagai placeholder text

Pikirkan bagaimana kata-kata dan visual dapat memenuhi kebutuhan user

7. Branded

Sama seperti desain, microcopy juga adalah bagian dari suatu brand. Jangan membuat microcopy yang nggak konsisten dan terasa seperti brand lain.

Cara-cara untuk menulis microcopy brand yang konsisten:

  • Buat panduan gaya konten yang mendefinisikan brand voice dan tone
  • Buat folder berisi kalimat dan kata-kata yang sering digunakan, seperti “Masuk sekarang” atau “Gabung bersama kami”

Aplikasi Spotify selalu menggunakan maksimal tiga kalimat yang to the point untuk call-to-action, seperti “Dapatkan akun premium”, “Lihat penawaran”, dan “Pelajari lebih lanjut”.

Ingin menerapkan ketujuh prinsip tersebut, tetapi merasa belum memiliki pengetahuan UX writing yang cukup? Daftarkan diri kalian di kelas Jobhun Academy: UX Writing melalui jobhun.id/academy!

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • microcopy
  • prinsip ux writing
  • ux writer
  • ux writing
Adinda Mauradiva

Previous Article
  • Artikel

Videographer, Kamu Harus Tahu 6 Tipe ‘Video Marketing’ Ini!

  • 11 Agustus 2022
  • Safira Adnin Karlina
Read More
Next Article
  • Artikel

Mentertawakan serta Memaknai Kehidupan bersama Imperfect the Series

  • 11 Agustus 2022
  • cynthcecilia
Read More
You May Also Like
Read More
  • Artikel
  • Berita
  • Jobhun Internship

Simak 5 Strategi Public Speaking untuk Karier-mu!

  • Mutiara Sabrina
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Berita
  • Jobhun Speak

Belajar Social Media Project bersama Abigail, Co-Founder Lalita Project

  • Lita
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Berita
  • Jobhun Speak

Exchange Hingga Internship di Korea Selatan: Ngobrol Bareng Pinky Bilika

  • Lita
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Berita
  • Jobhun Speak

Job Seeking and Work Trends in 2021 (Jobhun Speak #16)

  • Mutiara Sabrina
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Berita
  • Jobhun Internship

Persiapan Karier: Requirements and How To Be Impressive on Interview

  • Mutiara Sabrina
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Berita
  • Jobhun Internship
  • Tak Berkategori

Kenali Profesi UX Researcher: Si Pejuang Suara Konsumen

  • Fajarika Rahmawati
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Berita

Ingin Jadi TikTok Content Creator? Pastikan Kamu Tahu 3 Hal Ini!

  • Lintang Jelita Anjani
  • 12 Agustus 2022
Read More
  • Artikel
  • Jobhun Talks

Siap Membangun Karier Internasional melalui Jobhun Talks x Sizigi

  • Lintang Jelita Anjani
  • 12 Agustus 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs utama | Kontributor

©Copyright 2021 Jobhun. All Rights Reserved

Input your search keywords and press Enter.