Ingin memiliki karier yang go international? Siapa takut! Yuk, belajar membangun karier internasional!

Jobhuners harus tahu, pekerjaan di luar negeri dapat menjanjikan prospek karier yang cerah. Ditambah lagi, mayoritas perusahaan multinasional juga masih menerapkan WFH, sehingga calon pekerja bisa melamar tanpa harus mengkhawatirkan jarak. Wah, semakin pingin ya masuk ke perusahaan luar negeri?
Jobhun mengerti kalau kamu ingin segera melamar kerja ke perusahaan di luar negeri. Eits, tetapi… Mencari pekerjaan dalam negeri saja sudah susah, bagaimana dengan pekerjaan di luar negeri? Kira-kira, apakah HR luar negeri memiliki standar yang berbeda dalam memilih pegawai? Apa saja sih yang harus disiapkan oleh pelamar kerja untuk bisa diterima di perusahaan multinasional di luar negeri?
Pertanyaan tersebut mendorong Jobhun dan Sizigi untuk menggelar Jobhun Talks berjudul Career Opportunities for Fresh Graduates Globally. Webinar ini dilaksanakan pada Minggu, 25 April kemarin dan mengundang Muhammad Cipta Suhada (Principal Consultant di Bantu HR), Tony Maltz (CEO di Sizigi), dan Alex Flores (CMO di Sizigi) sebagai pembicara.
Dengan latar yang beragam, ketiga pembicara membahas bagaimana seorang fresh graduate dapat mencetak karier di luar negeri. Simak liputannya di bawah ini!
Membangun potensi yang kuat untuk mendukung Karier Internasional
Jobhuners pasti mengerti ketatnya persaingan mencari pekerjaan. Apalagi selama pandemi, satu pekerjaan bisa dilamar oleh ratusan kandidat lainnya. Di sesi pertama webinar, Kak Suhada menjabarkan tiga hal penting yang perlu dilakukan fresh graduates saat melamar pekerjaan.
Hal yang pertama adalah untuk menunjukkan potensi. Memang, memasukkan pengalaman atau skillset yang sesuai adalah sebuah poin plus. Namun, perusahaan cenderung melihat fresh graduates melalui ciri kepribadian, dibanding pengalaman. Perusahaan lebih tertarik pada kandidat yang ingin belajar dan membuka diri melalui pekerjaan yang dilamar.
Hal yang kedua adalah untuk berjejaring atau networking, untuk bisa mengetahui kesempatan kerja. Kak Suhada menjelaskan bahwa networking, baik dengan pekerja lain merupakan sesuatu yang harus dibangun. Hubungan tersebut dapat dicari melalui webinar, job fair, atau acara lainnya tentang bidang yang dituju.
Hal yang terakhir adalah untuk melatih skill komunikasi. Karier global bukan sebatas tentang kemahiran bahasa Inggris saja. Seorang fresh graduate perlu mampu memahami segala jenis arahan saat bekerja. Jangan malu untuk melatih bahasa dan skill komunikasi kalian, karena aspek ini dinilai akan sangat membantu.
Melamar pekerjaan global bersama Sizigi
Dalam membangun karier global, Alex Flores (CMO Sizigi) bercerita bahwa kita perlu terlebih dahulu memastikan jenis pekerjaan dan negara yang ingin dituju. Dari situ, kita baru bisa aktif melamar magang atau pengalaman kerja yang tepat.
Fresh graduates dapat merasa kesulitan untuk tampil menonjol di antara lautan CV atau resume lainnya. Nah, untungnya Sizigi memiliki solusi yang tepat. Sizigi merupakan sebuah platform untuk membuat profil profesional diri dan melamar pekerjaan. Dengan fitur-fitur yang disediakan, kita mampu untuk membangun lamaran kerja yang kuat dan unik.
Dalam profil Sizigi, kita bisa memperkenalkan diri secara profesional lewat video, dibanding hanya sebatas teks saja. Kita juga mampu untuk mengunggah proyek yang sudah dilakukan pada kolom content, sebagai salah satu cara untuk menunjukkan keterampilan diri. Di samping itu, terdapat kolom culture fit yang menunjukkan hal seperti idealisme, tujuan sosial, dan inspirasi kita agar bisa dilihat oleh recruiter.
Dalam melamar pekerjaan, Sizigi memiliki fitur application tracking yang tidak kalah menarik. Melalui ini, kita dapat melacak pekerjaan apa saja yang telah dilamar, begitu juga melihat apakah lamaran kita sudah dicek oleh perusahaan yang dituju. Jadi, kalau kamu fresh graduate yang ingin mencetak karier di luar negeri, yuk coba Sizigi!