Saat kita lihat aplikasi besar yang dipakai banyak orang, pernah nanya nggak sih kenapa dia bisa lebih unggul dari kompetitor lainnya? Padahal ada sekian banyak aplikasi, tapi kok bisa penggemarnya lebih banyak? Dari semua aspek, bisa jadi karena aplikasi itu menemukan solusi yang tepat bagi segala masalah si user.
Nah, gimana tuh biar tahu segala unek-unek yang para user miliki? Ya, itulah pekerjaan UX Researcher. Dari bejibun metode, ada 4 metode yang sering dijadikan patokan oleh UX Researcher. Langsung aja simak buat tahu lucky four mana yang pas buat project kamu sendiri.
Behavioral Research (Apa yang user lakukan di aplikasi tersebut?)
Dengan mengetahui pola tindakan yang dilakukan para user, kamu bisa langsung tahu seberapa efektif aplikasi bagi masalah mereka. Selain itu, kamu juga bisa tahu apakah aplikasi tersebut cukup efisien buat para user.
Ada 2 cara yang bisa kamu terapkan dalam behavioral research:
A/B Testing: Pilih si A atau si B? | Field Observation: Kuy terjun ke lapangan! |
Dua variasi aplikasi biasanya akan diberikan ke user dan hasil penilaian yang akan putuskan mana variasi yang lebih unggul. Goal: Melihat pola penggunaan yang muncul dan preferensi utama dari para user terhadap suatu aplikasi. | Perhatikan dan rekam keseharian para user untuk memastikan tujuan aplikasimu selaras dengan mereka. Contoh: lingkungan para user atau interaksi yang biasa user lakukan. |
(Sumber: Caktus Group)
Attitudinal Research (Apa yang pengguna pikirkan terhadap aplikasi tersebut?)
Attitudinal research digunakan untuk memahami pendapat para user terhadap suatu hal. Kamu bisa melakukan interview atau survei untuk mendapatkan hasil riset yang bisa menjadi bahan pertimbangan kamu dalam desain aplikasi.
Ada 2 cara yang bisa kamu terapkan dari attitudinal research:
- Survei: mengumpulkan dan menganalisis informasi dari jumlah data yang besar berkaitan dengan karakteristik, perasaan, persepsi dan tindakan para user.
- User Interview: metode berinteraksi langsung dengan para user untuk bantu kamu melihat faktor-faktor penting untuk memuaskan user.
(Sumber: UX Collective)
Qualitative Research
Metode ini bisa dibilang sebagai campuran antara behavioral dan attitudinal research. Tujuan utama metode ini adalah mengetahui pola pikiran dan tindakan user terhadap suatu aplikasi.
Ada 2 cara yang bisa kamu terapkan dari attitudinal research:
Usability Testing | Meminta dan mendampingi user untuk melakukan beberapa tasks dalam aplikasi. Goal: mengembangkan pengetahuan, memahami proses penggunaan user, membuka kesempatan untuk desain yang lebih baik. |
Diary Studies | Memahami user lebih dalam dengan merekam semua detil personal dalam keseharian user. Goal: mengetahui kebiasaan user, melihat lingkungan user |
(Sumber: Question Pro)
Quantitative Research
Khusus kamu yang suka working with numbers dan harus berhadapan dengan data yang besar, metode ini bisa jadi solusi kamu. Metode ini bisa menjawab semua perihal kamu yang berawal dengan kata ‘berapa’. Misalnya berapa user yang mengunjungi aplikasi ini dalam seminggu? Berapa persentase tombol ini di-klik oleh user?
Contoh: Analytics, A/B testing
(Sumber: Klipfolio)