Jobhuners, siapa nih yang tertarik buat kerja di bidang jurnalisme? Mungkin ada yang bermimpi buat kerja di depan layar seperti News Anchor dan Reporter? Atau di balik layar program TV, seperti Yoga Ghotama, seorang News Producer di CNN Indonesia? Di Cerita Karier kali ini, Yoga membagikan kesan dan pengalamannya di balik layar televisi dari awal mula, kesibukan sehari-hari, sampai tantangan yang dihadapi dalam menjadi News Producer. Yuk, langsung aja simak artikel ini!
1. Halo, kak Yoga! Sharing dong tentang profesi News Producer, job descriptionnya dan kegiatan sehari-hari yang dilakukan seperti apa?
Saya memiliki tanggung jawab penuh untuk menyajikan berita mulai dari proses mencari, mengolah, menulis berita hingga membantu proses video editing sesuai standard and practices CNN Indonesia TV sebelum naik ke layar program.
2. Sejak kapan Kak Yoga terjun di bidang media? Dan apa yang mendorong kakak untuk menggeluti profesi di bidang tersebut?
Sekitar 5 tahun. Garis hidup saya linear, saya kuliah Sastra Inggris, lebih dari setengah hidup saya sisihkan untuk membaca dan menulis, semoga jurnalisme jadi perantauan terakhir saya.
3. Selama menjalani profesi ini, apa yang paling kak Yoga sukai dan tantangan apa saja yang pernah dialami?
Melakoni profesi ini sangat menyenangkan. Selain bisa berbagi wawasan dengan khalayak lebih luas, saya juga memiliki privilese untuk berkorespondensi dengan berbagai orang inspiratif di luar sana. Tantangannya jam tidur saya rasa kurang.
4. Apa pengalaman paling berkesan buat kakak selama bekerja di balik layar televisi?
Bisa memetik banyak pengetahuan selama bekerja dalam program jurnalis legendaris Desi Anwar.
5. Kira-kira skills apa yang diperlukan untuk menjadi seorang News Producer?
Skeptis dan gigih.
6. Seorang News Producer setidaknya harus memiliki kemampuan dalam menulis. Gimana pengalaman kakak dalam dunia penulisan?
Saya sebenarnya tumbuh berkembang sebagai creative writer karena modal kuliah di Sastra Inggris tetapi poin ini justru jadi kekuatan lebih saya. Pesona tulisan sastra bisa mendorong saya untuk mengolah suatu produk tulisan lebih mendalam dan elegan dengan perspektif yang lebih luas agar lebih bisa menyentuh pembaca secara emosional.
7. Saat menganalisis berbagai sumber berita, apa saja yang perlu diperhatikan untuk dapat menyampaikan informasi yang diperoleh tersebut?
Di tengah gempuran badai digital yang telah mengubah pola publik mengakses informasi. Buang kata hanya “ingin” menyuguhkan berita agar dibaca, tetapi juga “harus” mencerahkan publik sesuai dengan kaidah kebenaran.
8. Bagaimana kesan kakak selama bekerja di CNN Indonesia sebagai salah satu perusahaan media ternama?
Saya bangga karena tidak hanya ekosistem kerja yang sehat, pondasi finansial saya juga sekarang tampak lebih terang benderang.
9. Seorang News Producer juga bertugas untuk memimpin tim liputan. Nah, bagaimana kakak menjalin kerja sama dengan kru lain?
Saya tidak memiliki komando utama dalam peliputan berita karena saya bagian dari divisi News Production. Garda depan pencari berita dari divisi News Gathering. Namun tidak sedikit juga ide peliputan berita datang dari Tim Produksi karena setiap hari selalu digelar rapat proyeksi.
10. Dari pengalaman kak Yoga selama menjadi News Producer, pernah gak mengalami writer’s block? Dan gimana kakak mengatasi hal tersebut?
Hal yang sangat lazim terjadi, apalagi iklim jurnalis TV bertempur dengan berita lebih kompleks menurut saya. Gagasan memang tidak bisa dipaksa, buktinya saya pernah harus konsumsi obat penenang gegara ide yang mampet hingga stres. Namun beruntung saya perlahan bisa memilah perfeksionisme dalam konteks menulis dan tentunya kehadiran musik dan kandungan esensinya selalu bisa jadi obat terbaik saya membunuh writer’s block.
11. Apa harapan yang kak Yoga ingin wujudkan untuk ke depannya?
Saya bersama rekan terbaik saya secsra kolektif sedang membangun media musik baru “Pestaka Patala”. Edisi pertama akan rilis Desember nanti. Semoga semua berjalan melebihi ekspetasi.
12. Untuk Jobhuners yang ingin terjun ke bidang ini, tips apa saja yang bisa kakak berikan?
Berdayakan sikap skeptis dan humanis. Manfaatkan media sosial sebagai sarana untuk membangun “engagement” karya tulisan.