
Pemanfaatan media sosial saat ini semakin beragam. Nggak terbatas hanya sebagai katalog jualan atau company profile, kini media sosial semakin berwarna dengan hadirnya social media project. Sesuai dengan namanya, social media project adalah proyek yang dilakukan dengan memaksimalkan media sosial. Salah satunya adalah Lalita Project yang didirikan oleh Abigail Limuria dan Grace Kadiman pada Agustus 2017 dan berjaya hingga saat ini. Nah, kita akan belajar tentang social media project
Pada Jobhun Speak Episode 10, Abigail sebagai Co-Founder Lalita Project spesial hadir dan menjadi bintang tamu Jobhun untuk membahas mengenai Lalita Project lebih dalam. Tidak hanya itu, Abigail juga berbagi kiat-kiat mendirikan social media project, lho! Yuk, belajar bareng Jobhun!
Mengenal Lalita Project Lebih Dalam
Abigail bercerita mengenai bagaimana Lalita Project pertama kali didirikan. Lalita Project hadir di tengah-tengah diskusi Abigail dan Grace mengenai role model. Ketika menyadari bahwa role model mereka adalah wanita yang berasal dari luar Indonesia, maka pertanyaan terkait kehadiran wanita Indonesia yang hebat dan patut dijadikan role model muncul saat itu juga. Hal ini yang menjadi dasar terbentuknya Lalita Project: menjadi wadah untuk membawa dan mengenalkan cerita wanita-wanita hebat asal Indonesia kepada banyak orang.
Lalita sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti beragam serta multidimensional. “Lalita dalam Sansekerta berarti aktif, pandai berucap, suka bermain, tak terbatas,” ujar Abigail mengenai beberapa arti dari Lalita. Kata Lalita lantas menjadi nama dari project Abigail dan Grace untuk menggalakkan empowerment perempuan Indonesia melalui storytelling.
Milestone dan Tantangan Lalita Project
Milestone pertama yang dicapai oleh Lalita Project adalah buku yang ditulis oleh Abigail dan Grace. Buku ini terbit pada tahun 2019 dan berisi 51 kisah inspiratif dari wanita hebat di Indonesia. Bahkan, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi, juga turut berkontribusi dalam buku ini untuk menceritakan kisah-kisahnya. Dalam satu tahun, buku self-published Lalita Project ini terjual sebanyak 4 ribu eksemplar. Seribu buku kemudian disumbangkan ke seluruh penjuru Indonesia, dari panti asuhan hingga perpustakaan penjara perempuan dan anak.
Abigail mengaku bahwa tantangan yang dirasakan saat itu adalah fakta bahwa mereka adalah first time writer. Tidak memiliki latar belakang penulis membuat Abigail dan Grace khawatir akan kritik yang kemungkinan dilayangkan kepada mereka. Namun, Abigail menyatakan bahwa ketika mendapatkan respon yang positif dari hadirnya buku Lalita Project ini, ketakutan yang mereka rasakan tidak membuat mereka berhenti.
Kini, Lalita Project terus berkembang dan memiliki beragam event yang masih memegang teguh tujuan awalnya yaitu memberdayakan perempuan Indonesia.
Social Media Project Menurut Abigail
Lalita Project sekarang menjadi salah satu social media project yang berhasil. Diawali dengan media sosial, Lalita Project semakin dikenal banyak orang dan konsisten memberikan dampak positif kepada perempuan Indonesia. Abigail kemudian memberikan beberapa kiat untuk mendirikan social media project.
- Apa tujuannya?
Jika digunakan dengan tepat, media sosial bisa sangat powerful. Maka, sebelum menjalankan project, Jobhuners wajib memahami dengan detail, jujur, dan spesifik mengenai tujuan dari project yang akan dijalankan.
- Tentukan Target Market-mu
Jobhuners perlu ingat bahwa mustahil untuk nyenengin semua orang. Penting untuk mengetahui siapa audiens yang dituju. Dapat dilihat dari gender, umur, status ekonomi sosial, hobi, lifestyle, hingga geografisnya. Hal ini akan menentukan bagaimana cara Jobhuners berkomunikasi dan membangun karakter dari project yang dibuat.
- Konsisten Bersosial Media
Namanya social media project, pastinya Jobhuners harus pandai bersosial media. Untuk dapat dikenal banyak orang, Jobhuners wajib untuk konsisten berinteraksi setiap hari melalui konten. Selain itu, jika memiliki tim, maka perlu dibuat workflow khusus untuk konten media sosial agar terstruktur dan terorganisasi.
- Just Show Up Everyday for 2 Years
Yap! Abigail menyatakan untuk mampu beradaptasi dengan algoritma media sosial, Jobhuners mau tidak mau harus mengunggah konten setiap hari selama satu sampai dua tahun. “Pasti ada hasilnya, kok,” kata Abigail mengenai hal ini.
Nah, bagaimana Jobhuners? Sudah belajar social media project, kan? Apakah kamu sudah siap menjalankan social media project-mu? Tetap semangat dan sukses, ya!