Jobhuners, sudah nonton drama korea ‘Start-Up’ belum, nih? Nggak hanya bicara tentang dunia ‘membangun perusahaan rintisan’, drama ini sebenarnya sarat akan makna hidup lho, jika kamu bisa lebih jeli melihatnya. Menceritakan Lika-likunya lewat perjalanan karier penuh air mata dan harapan.
Drama yang Nam Do-san, Seo Dal-mi, dan Han Ji-pyeong menjadi tokoh utamanya ini akan membawa kita lebih maju. Alurnya yang progresif dan nggak ragu untuk dibuat dramatis mampu membuat kita berurai air mata sejak episode pertamanya. Nah, kebayang kan bagaimana perasaan kita akan dibolak-balikkan dalam drama ini?
Cerita ini cukup representatif kok bagi kita-kita—millenials yang sering terjebak dalam fase quarter life crisis dan dan rasa insecure. Nah, 5 pelajaran karier dari drama Korea ‘Start-up’ ini layak kamu ilhami lewat pesan-pesannya sebagai berikut, Jobhuners. Coba disimak, yuk!
1. Memang, terkadang ‘orang terdekat’ kita yang justru menyepelekan
Dan itu nggak masalah kok! Tapi, kamu yang paling kenal dengan dirimu sendiri. Orang lain selamanya hanya bisa menilai dirimu dari luarnya saja, karena bahkan mereka nggak mengikuti semua proses yang kamu lalui dari awal. Iya, kan?
Kalau sudah begitu, kenapa harus pusing dengan pendapat orang lain? Coba ulik pelajaran hidup dari ayah Dal-mi, saat ia harus menelan tindakan yang merendahkan dari istri dan anaknya sendiri. Namun, akhirnya ia bisa membuktikan pada dunia, bahwa waktu secara perlahan akan menjadi kesaksian hakiki tentang hasil jerih payahnya.
2. Bakat aja ternyata nggak cukup, lho
Mulai sekarang, coba berhenti menilai diri sendiri bahwa kamu ‘nggak bertalenta’. Nggak ada yang menjamin bahwa orang berbakat sudah pasti akan sukses. Keringat dan kerja kerasmu-lah yang lebih mempengaruhi tingkat keberhasilanmu.
Do-san diceritakan sebagai pemenang olimpiade Matematika di usianya yang masih belia. Namun, saat ia dewasa—bahkan saat ia telah berusaha secara maksimal—masih banyak tantangan-tantangan yang mengujinya. Yang tentunya memberikan pelajaran, bahwa bakat memang dapat melahirkan harapan, namun ia nggak bisa menjamin apa-apa mengenai keberhasilan!
3. Yang penting ‘pede’ dulu aja deh!
Nggak ada yang bisa menjamin bahwa orang lain akan mempercayai bakat yang kita punya, jika kita sendiri sulit untuk memahami dan mempercayainya. Drama ini banyak memberikan insight soal pentingnya rasa ‘pede’. Kamu pun akan banyak mendapatkan pelajaran dan suntikan semangat untuk punya jiwa confidence, meskipun di masa-masa sulit serta nggak punya apa-apa.
4. Hidup nggak selalu tentang ‘menang’ dan ‘kalah’
Nggak selamanya hidup adalah kompetisi. Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar kita bisa mencapai versi terbaik dari diri kita sendiri. Bukankah begitu, Jobhuners?
Seperti yang dilalui Dal-mi dan kakaknya, kompetisi yang mereka lakukan seringkali tidak membawa pada kebahagiaan. Banyak situasi yang menyulitkan mereka—akibat dari keinginan untuk mengalahkan satu sama lain. Kebayang nggak sih bagaimana rasa nggak enaknya?
5. Kesuksesan datang kepada siapa saja yang mau berusaha
Diremehkan, nggak punya privilege yang cukup, dan punya masa lalu yang nggak menyenangkan—dalam drama ini—hal-hal tersebut menjadi pijakan mimpi bagi mereka untuk punya hidup yang lebih baik. Kesuksesan nggak datang pada mereka yang berbakat. Pada tiap akhir cerita, mereka yang berhasil adalah mereka yang punya jiwa bekerja keras dan mau berusaha.
Nah itu dia 5 petikan pelajaran karier dalam hidup yang bisa kita ambil hikmahnya lewat drama ‘Start-Up’. Semoga bisa membuat kamu semakin semangat mengejar mimpimu sendiri, ya! Omong-omong, mana sih kutipan yang menurutmu paling menarik?
